Mau Jadi Apa Aja Boleh !

Kuliah di jurusan Manajemen Komunikasi nanti pekerjaannya apa?


Memasuki awal bulan Desember banyak kejadian melelahkan sekaligus menyenangkan yang terjadi sebulan kebelakang. Membuat saya mampu menemukan beberapa pencerahan untuk menjawab pertanyaan tersebut. 


Mengikuti I-Comm 2010 ada satu hal yang saya sadari bahwa Manajemen Komunikasi sangat fleksibel. Dan sesungguhnya saya sangat mensyukuri hal tersebut. 
Tugas bikin film tidak hanya sekedar berhenti pada pekerjaan yang berkaitan dengan orang dibalik layar (sutradara, editor, penata artistik, dll). Tapi sebenarnya lebih dari itu. Kita belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang lain secara personal maupun kelompok. Saling bekerjasama dan bersikap terbuka terhadap orang lain. Terdengar teoritis memang, tapi toh itu yang kelak akan diperlukan kedepannya nanti. Tugas launching product. Pembagian tim menjadi divisi promosi, pemasaran, dan hubungan masyarakat lagi-lagi mampu menggambarkan betapa fleksibelnya jurusan ini.


Ahh saya sih gak perlu pusing takut ribet dapet kerja karena (katanya) ketidakjelasan jurusan Mankom. Karena seiring satu semester mendalami Mankom dan juga mengikuti I-Comm 2010 nampaknya profesi apapun yang digeluti nanti bukan suatu problem rumit. 


Simpelnya gini. Kan katanya jurusan Komunikasi itu flesksibel, bisa ditempatkan dimana aja dengan lapangan pekerjaan yang terbuka luas. Nah bagaimana agar komunikasi itu jadi benar-benar real diterapkan dalam dunia kerja? Harus ada kemampuan mengelola komunikasi tersebut biar gak asal dan kosong. Nah Mankom lah yang paling cocok.


Kalau setia sama bidang komunikasi mau jadi jurnalis kritis, humas handal, pemasar hebat, orang periklanan, penulis best seller. Apapun itu pasti BISA.
Kalau keluar jalur komunikasi?  Gak bisa jadi dokter karena bukan lulusan FK tapi mampu jadi pemilik rumah sakitnya. Gak bisa jadi arsitek karena bukan lulusan FSRD tapi yang mengelola perusahaan designnya. Gak bisa bikin jurnal akutansi karena bukan lulusan FE tapi tanam saham bejibun. Apapun itu tetep BISA. 
Punya mimpi harus besar. Keterbatasan jangan jadiin halangan.


Perlu juga pengalaman di luar sana. Biar kita tahu bahwa dunia lebih luas dari yang kita bayangkan.
Pekerjaan / Profesi / Karir / apapun-itu-nama-dan-definisinya adalah pilihan hidup. Semakin banyak pengalaman semakin kita tahu mana yang pekerjaan / profesi / karir yang tepat untuk kita.


Pengalaman saya memang masih sedikit. Tapi mendalami Mankom membuat saya semakin terpacu untuk mencoba banyak hal dan gak takut buat menjejali diri saya dengan hal baru tanpa perlu terdoktrin saya jurusan Jurnalistik maka saya akan jadi Jurnalis atau saya jurusan Hubungan Masyarakat maka saya akan jadi Humas.


Karena saya jurusan Manajemen Komunikasi saya akan jadi apa saja yang saya mau.
Bagaimana? :)

0 comment(s):