Coklatnya itu loh, beuhhhh pas masuk mulut langsung meleleh. Dipadukan dengan nikmatnya es krim vanila yang memberikan sensasi dingin dengan rasa susunya. Saat coklat batangan dan es krim vanila melebur menjadi satu dalam indera pengecap maka mata anda akan tertutup seraya berkata,"Hmmmm"
(Ini deskripsi apa banget deh)
Sebuah fenomena gila yang berkembang di kalangan anak muda Indonesia 2 bulan terakhir ini, di saat bapak saya dari saya pitik juga udah beli Magnum setiap ke Indomaret.
Tapi yang beda adalah varian rasa yang diluncurkan.Kalo di luar negeri, terutama Eropa, ada 9 rasa (info di sini). Kalo di Indonesia diluncurkan 3 rasa yaitu Classic, Almond, Chocolate Truffle. Dan promosi Magnum di Indonesia awal November ini sungguh sangat gila-gilaan. Tiba-tiba semua orang kaya ibu-ibu hamil.
Saya pikir ini cuma kekuatan iklan saudara-saudara. Terutama promosi tidak langsung. Saya sih jarang lihat iklannya di TV (oh mungkin saya jarang nonton TV). Yang pasti mista twitta, sebuah social network gaul masa kini, menjadi penyebabnya. Apalagi yang nge-tweet orang-orang terkenal yang punya banyak followers. Langsung deh pada buru-buru ke Indomart, Alfamart, Yomart, Giant, Superindo, Hypermart, Yogya. Semua pada nyangsang pindah tempat hang-out ke mini market dan supermarket.
Sampai-sampai saya pernah denger seorang akang-akang dateng ke kios nanya, "Kang, ada magnum ga?"
Padahal kios itu gak punya pendingin buat naro eskrim -_-
video proyeksi di Senayan City |
Oh iya Magnum juga jadi susah dicari. Entah stok nya kosong atau gimana. Tapi lagi-lagi saya berpikir ini hanya strategi promosi. Menahan produk di pabrik, melakukan promosi gila-gilaan, dan melemparkannya ke pasaran saat orang-orang sudah terlalu ngidam dan penasaran.
Ya kalo saya sih lebih suka Haagen Dazs atau Cold Stone (sombong).
Sebagai penggila es krim yang bisa makan 1 liter es krim buat sendiri, Magnum cuma fenomena.
Sayang Silet udah gak ada. Coba masih ada, pasti dikupas setajam silet sama Fenny Rose.
0 comment(s):
Posting Komentar